Berbagai upaya sudah dilakukan untuk meredam pertumbuhan sampah plastik yang semakin tidak terbendung. Hanya saja, belum menemukan langkah nyata. Bila dilihat dari kasusnya bukan salah peneliti melainkan masyarakat luas.
Para peneliti sudah berjuang keras menciptakan jenis yang ramah lingkungan. Membuat sampah tersebut terurai lebih cepat. Harusnya 50 sampai ratusan tahun menjadi puluhan tahun saja.
Lalu mengapa masyarakat harus bertanggung jawab dan patut dipersalahkan? Karena, dari mereka penyumbang terbesar kerusakan alam. Perilaku yang tidak mau membuang sampah pada tempatnya.
Hal tersebut sebenarnya begitu sederhana, tetapi efeknya begitu luar biasa. Tanpa harus dijelaskan, pasti Anda sudah mengerti. Harusnya kebiasaan seperti ini segera dihilangkan atau minimal dikurangi.
Dengan begini, kerusakan lingkungan lambat laun bisa ditangani dengan baik. Selain itu, ada fakta mengejutkan mengenai berbagai jenis plastik. Ternyata hampir semua jenis bisa di daur ulang termasuk konvensional.
Lalu, mengapa banyak masyarakat tidak mau mencoba melakukan langkah strategis tersebut? Menurut penelitian di Jepang, sebuah perusahaan mampu mengubah sampah ini menjadi sebuah bahan bakar.
Jika hal itu bisa dilakukan oleh seluruh masyarakat dunia, pencemaran lingkungan yang berasal dari rumah tangga dan industri bisa ditekan bersama. Perlu diingat, polusi ibarat manusia adalah Virus. Jadi, semakin tidak tertangani maka, penyakitnya akan semakin parah.
Alasan Teknis Mengapa Sulit Memulai Daur Ulang

Dengan fakta yang ada harusnya, setiap dari Rumah tangga mampu mendaur ulang sendiri semua sampah yang sudah digunakan. Paling kecil adalah menggunakan kembali plastik yang sudah dibeli.
Setidaknya mereka mempunyai 10 plastik dengan berbagai ukuran. Saat berbelanja, baru digunakan dan begitu pula seterusnya. Lalu bagaimana bila membawa makanan berupa daging atau ikan? Pasti plastik bekasnya akan bau jika digunakan kembali.
Mungkin, bisa langsung dibuang saja atau dijadikan sebagai bahan pengganti. Sistem sederhana ini hasilnya sama saja. Tetapi, setidaknya membantu mengurangi konsumsi sampah plastik.

Biasanya menggunakan 3 sampai 5 tetapi, dengan sistem seperti ini satu hari hanya butuh satu atau tidak sama sekali. Bagaimana, sudah sangat membantu bukan? Sayangnya, hal tersebut tidak pernah dilakukan oleh masyarakat.
Alasan utama adalah harganya yang murah dan tidak terlalu berharga. Saat Anda berbelanja, apakah ada penambahan harga plastik? Itu hanya berlaku di Supermarket dan restoran besar saja.
Untuk tempat lain masih belum mematok harga. Bagi mereka, pembungkus adalah fasilitas yang harus diberikan kepada penjual. Kenyataan tersebut membuat semua orang merasa lebih baik dibuang daripada harus didaur ulang.
Berbeda bila setiap tempat mulai memberikan harga. Hitungannya bukan angka melainkan persen seperti pajak dan service charge. Pasti masyarakat akan berpikir panjang untuk membuangnya.
Jumlah Plastik Terlalu Banyak
Sistem daur ulang plastik sampah sebenarnya sangat mudah. Sayangnya, kebiasaan orang dalam menggunakannya membuat semua barang tersebut menumpuk.
Hal inilah yang membuat semua orang menjadi pusing, mau diapakan semua barang tersebut. Hal ini yang menahan semua orang untuk menahan diri mengapa tidak melakukan proses daur ulang.
Jika, dilihat sebenarnya berbagai sampah bisa digunakan menjadi bahan bangunan seperti yang dilakukan di Brazil atau juga kompos. Sayangnya, membuatnya menjadi produk baru tidak mudah.
Perlu waktu, tenaga, dan juga pikiran untuk melakukannya. Tiga poin tersebut dirasa cukup berat terutama bagi para pekerja yang waktunya sudah habis untuk bekerja. Digunakan sebagai pot misalnya, jika jumlah plastiknya lebih banyak dari tanamannya.
Pada akhirnya juga akan dibuang juga, oleh karena itu Anda harus bijak dalam menggunakannya. Jangan sampai terlalu banyak dan menumpuk. Hingga, akhirnya Anda sendiri malas untuk melakukan proses daur ulang.