4 Kunci Untuk Plastik yang Lebih Berkelanjutan

Sampah merupakan permasalahan utama dari pencemaran lingkungan yang terjadi. Hal ini perlu jadi perhatian semua kalangan. Tidak hanya pemerintah saja, Anda sebagai masyarakat juga wajib peduli akan keadaan tersebut.

Setidaknya, ada 4 kunci utama plastik mampu menjadi barang baru dan berkelanjutan. Sehingga, permasalahan lingkungan bisa diatasi secara maksimal. Karena, aturan saja kurang menyadarkan mereka.

Kunci Pertama Kesadaran

Source Image: pexels @Anna Shvets

Poin pertama adalah kesadaran. Untuk membuka pikiran mengenai lingkungan sekitar memang sulit. Sebenarnya, mereka bukan kurang mampu, tetapi tidak mau melakukannya. Hal seperti ini harus bisa diatasi dengan baik. Bagaimana peran masyarakat masalah sampah plastik sangat besar bahka, mencapai 90%, karena mereka adalah penentu dari industri.

Kegunaannya akan berhenti seketika bila konsumen sudah tidak menginginkannya lagi. Contoh terbesar untuk kasus ini adalah makanan. Saat mereka sudah tidak mau membeli akhirnya jadi langka dan menghilang dengan sendirinya. Inilah yang harus diperhatikan, bagaimana menumbuhkan peran masyarakat agar menghilangkan kebiasaan memakai kantong plastik. Itu harus ke seluruh pelosok, tidak bisa hanya masyarakat perkotaan saja, pedesaan juga harus melakukannya.

Kunci Kedua Menarik Orang Untuk Melakukan Sesuatu

Kunci kedua agar bisa berkelanjutan adalah menarik semua orang untuk melakukannya. Hal ini sangat sulit karena berhubungan dengan sampah, tidak semua orang betah dan mau melakukannya.

Source Image: unsplash @dayee

Bahkan, keadaan tersebut mampu memberikan keuntungan lebih sama saja. Ini adalah sampah, pola pikir masyarakat sudah negatif terlebih dulu. Maklum saja, sarang penyakit, kalau tidak bisa menjaga diri memang akan tertular kuman sampai bakteri. Oleh karena itu, perlu ada sosok untuk bisa menarik mereka ikut berperan aktif, misalnya seorang pengusaha dengan tingkat kreativitasnya membuka sebesar-besarnya sampah plastik bahkan, bersedia membayarnya.

Sayangnya untuk melakukan pengorbanan seperti ini sangat susah. Keuangan menjadi kendala paling besar. Kalau pengumpulan sampah ini nilainya kecil hasilnya tetap sama saja bukan? Setidaknya, nilainya sangat menguntungkan sehingga, mereka bisa berpikir untuk melakukannya.

Kunci Ketiga Mengubah Kebiasaan

Source Image: unsplash @urfida

Kunci ketiga adalah mengubah kebiasaan, bagaimana caranya kantong recycle diperbanyak. Kemudian, harganya juga harus turun. Kemudian, untuk mendapatkannya harus dipermudah jangan dipersulit seperti sekarang ini. Di mana hanya toko besar menyediakannya. 

Source Image: unsplash @saindurenviro

Hal ini pasti tidak lepas juga dari harganya bukan. Misalnya saja, Anda berada di kawasan pedesaan dan di pasar di mana mereka biasanya mendapatkan kantong plastik gratis lalu ini bayar, pasti akan mengeluh.

Kunci Keempat Adalah Kesempatan yang Luas

Source Image: unsplash @mistermon

Sebenarnya, sudah banyak artikel yang menyebutkan manfaat daur ulang dan cara mendapatkan keuntungan maksimal. Sayangnya, kalau lahan ini ada banyak yang buka, lalu siapa yang akan membelinya?

Misalnya saja sampah tersebut menjadi sebuah tas. Tidak mungkin juga bukan, semua orang selalu membelinya, Bahkan, kalau satu hari produksi 10 saja. Apakah satu orang harus beli 3 setiap hari.

Mereka juga pasti akan berpikir soal keuangan. Oleh karena itu, harus ada langkah jitu dalam membuka kesempatan. Misalnya saja, pergi ke pasar luar negeri. Lihat dulu bagaimana pasokannya dan daya saingnya.

Produk luar negeri jauh lebih bagus dari segi bentuk, desain, serta ketahanan harus melebihi mereka secara otomatis bahan juga ditambah. Kenyataan demikian memang sulit dicarikan sebuah solusi.

Andai semua kesempatan terbuka lebar, pasti banyak orang akan melakukannya. Karena, kenyataannya konsumsi plastik lebih banyak dibandingkan jumlah penduduknya sendiri. 

Fakta tersebut bisa ditemukan hampir setiap hari. Coba bayangkan saat membeli botol minuman atau ke pasar dan supermarket. Jumlahnya ada berapa, apalagi kalau Anda ke pasar. Sampah plastik lebih banyak karena, pemakaiannya memang tidak ada yang mengontrol.

Bila keempat kunci tersebut bisa dilakukan maka, keberadaan sampah plastik mungkin belum bisa menghilang. Tetapi, untuk berkurang secara perlahan akan terjadi. Dampaknya pasti akan terasa beberapa tahun setelahnya.