Negara Ini Berada di Garis Depan Dalam Program Daur Ulang

Permasalahan soal sampah memang begitu memprihatinkan. Tidak hanya di Indonesia saja melainkan berbagai belahan dunia. Tidak heran beberapa negara mulai melakukan langkah nyata dan aksinya.

Tidak hanya negara maju saja melainkan, berkembang juga mulai sibuk mengurusi permasalahan ini. Seperti Jerman yang dikenal mempunyai tingkat daur ulang terbaik. Tidak hanya di Eropa saja melainkan seluruh dunia.

Menariknya lagi, negara yang terkenal dengan kejayaan sepak bolanya itu mampu melakukan daur ulang mencapai 50%. Angka tersebut tidak terlepas dari sistem pengolahannya yang cukup bagus.

Mereka sudah menggunakan berbagai kotak pembangunan dengan warna yang berbeda-beda. Pemilahan ini bahkan langsung dilakukan oleh para individu langsung dari rumah masing-masing.

Negara kedua adalah Korea Selatan, mereka sudah menerapkan berbagai skema daur ulang yang cukup bagus bahkan sejak tahun 1992. Bahkan pemerintahnya sudah memaksa seluruh produsennya untuk menyediakan tempat daur ulang tersebut.

Tidak hanya limbah elektronik saja, Korsel juga menerapkan peraturan tentang pembatasan penggunaan limbah plastik. Hal tersebut sudah diterapkan sejak tahun Januari 2019. Sejak saat itu plastik hanya digunakan untuk membungkus daging serta ikan.

Singapura dan Hong Kong

Negara selanjutnya adalah Singapura di mana mereka mempunyai sistem yang cukup bagus dalam pengolahan sampah. Hal tersebut tidak lepas dari dukungan pihak swasta yang ikut berperan aktif.

Bahkan pemerintah sendiri mendirikan sebuah badan untuk proses pengumpulan berbagai macam sampah selama delapan tahun terakhir. Menariknya lagi, negeri Singa tersebut mampu mengubah keluhan plastik menjadi salah satu sumber energi terbaik

Selanjutnya adalah Hongkong, mereka mempunyai kawasan yang disebut dengan eco-park. Apa yang menarik? Di mana lokasinya berada di atas tempat pembuangan sampah. Apakah baunya tidak mengganggu kenyamanan?

Jawabannya adalah tidak,karena, langsung mengubah sampah ini menjadi gas metana hingga akhirnya menjadi sebuah energi baru. Kesuksesan Hongkong dalam pengolahan sampah tidak lepas dari suksesnya daur ulang dari sampah konstruksi.

Hal ini terbukti di mana mereka mampu menurunkan pemakaiannya hanya menjadi 23% saja pada tahun 2009. Hal ini menjadi titik terendah yang pernah mereka capai selama ini.

Norwegia, Swedia, Swiss dan Irlandia

Ada juga dua negara Eropa yang memberikan siklus daur ulang terbaik yaitu, Norwegia. Mereka memberikan uang kepada masyarakat yang mampu memberikan hingga mengumpulkannya.

Selanjutnya pemerintahnya memberikan intensif kepada perusahaan yang bersedia mengolah sampah plastik. Dan hasilnya cukup mengejutkan, banyak yang tertarik dengan penawaran pemerintah.

Negara di benua Eropa selanjutnya adalah Swedia. Konon katanya, mereka bisa klaim mampu mengolah dan melakukan daur ulang mencapai 95%. Sejak tahun 1975, pemerintah mampu mendaur ulang sampah Rumah Tangga.

Sementara untuk pasokan atau cara mendapatkannya Swedia membangun stasiun daur ulang yang letaknya tidak jauh dari rumah-rumah warga. Dengan kenyataan ini pengelolaannya jauh lebih efektif.

Negara selanjutnya adalah Swis dimana pemerintahnya sendiri menerapkan berbagai prinsip dimana siapa yang mencemarkan wajib membayarnya. Menariknya, untuk tingkat daur ulang limbahnya sendiri mencapai 50%.

Hal ini bisa dilihat cukup baik dan efektif mengingat negara ini sebagai produsen limbah terbesar di Eropa. Menurut data terakhir tahun 2014 jumlahnya mencapai 714 kilogram.

Terakhir, masih di kawasan benua Eropa adalah Irlandia dimana tingkat daur ulang mereka  kurang lebih 34% pada tahun 2012. Menariknya lagi untuk tingkat daur ulang kemasan bisa mencapai 79%. Angka ini termasuk paling tinggi nomor 2 di Eropa. Bahkan, jumlah sampahnya sendiri juga turun setiap tahunnya.

Semua negara sudah mulai melakukan daur ulang lalu, Indonesia sendiri kapan? Semoga, kesadaran mengenai pencemaran lingkungan ini bisa segera mendapatkan hasil.