Salah satu langkah strategis dalam mengatasi masalah pencemaran lingkungan adalah menggunakan Bioplastik. Dari pengertiannya saja sudah ditemukan solusi di mana salah satu jenis plastik yang mampu terurai oleh alam akibat mikroorganisme atau kelembaban serta radiasi matahari.
Bahan pembuatannya sendiri dari sumber biomassa seperti, amilum, minyak nabati klobot jagung, bisa juga menggunakan mikroorganisme langsung. Sehingga, istilah lain untuk jenis adalah bukan plastik.
Karena, jenis konvensional sendiri bila dilihat pembuatannya dari fosil seperti halnya bahan bakar kendaraan. Tidak heran bila pencemarannya menghasilkan efek rumah kaca. Dari kenyataan inilah Bioplastik dianggap menjadi solusi terbaik.
Walaupun, fakta di lapangan sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Karena, butuh waktu lama dalam proses penguraiannya. Tetapi, bila diukur waktu jauh lebih baik, tidak sampai puluhan atau bahkan ratusan. Hanya saja, beberapa pengamat dan pemerhati lingkungan. Teknik Bioplastik ini masih harus dikembangkan lebih baik lagi jadi, waktu terurai di alam setidak bisa dua sampai tiga hari setelah diproduksi atau masuk ke dalam tanah.
Penggunaan jenis ini juga semakin berkembang, bukan hanya digunakan sebagai kantong saja melainkan untuk keperluan lainnya seperti selongsong ponsel hingga serat karpet..
Tujuan Pembuatan Bioplastik

Dari fakta diatas mungkin, ada sebuah pertanyaan yang ada di dalam benak. Mengapa harus diciptakan kalau kenyataannya kurang efektif? Jawabannya adalah mudah, hal ini karena ulah manusia juga.
Mengapa bisa menyalahkan orang? Karena, mereka sebagai penentu utama apakah produk tersebut masih bisa berada di pasaran atau tidak. Contohnya saja, sebuah pabrikan membuat sebuah produk.
Ternyata masyarakat menyukai produk tersebut tidak mungkin bukan harus dilepas atau produksinya dihentikan begitu saja. Pasti akan terus berjalan karena semua ini adalah bagian dari Industri.
Dari kenyataan inilah mengapa Bioplastik harus diproduksi sebagai pesaing terberat untuk kantong dari produk konvensional. Bila konsumen menyukainya, maka secara perlahan sampah plastik yang terurainya sulit dapat diatasi dan keberadaannya akan menghilang di pasaran.
Hal ini tidak akan terjadi bila masyarakat bisa menghilangkan kebiasaan menggunakan kantong plastik dibandingkan dengan tempat ramah lingkungan. Sayang melakukan itu tidak bisa.
Bahkan, sulit sekali karena sudah jadi kebiasaan serta budaya turun-temurun. Kenyataan lain harganya jauh lebih murah. Bahkan, pedagang lain memberikannya gratis. Jadi, harapannya dengan keberadaan Bioplastik bisa mengikis kebiasaan serta budaya tersebut.
Jenis Dari Bioplastik

Bioplastik sendiri mempunyai berbagai jenis di mana perbedaannya adalah bahan pembuatannya. Ada yang menggunakan Pati di mana kemurnianya memiliki karakter yang baik untuk menyerap kelembaban.
Selain pati beberapa pengusaha juga membuatnya dari bahan selulosa, poliester Alifatik. Ada juga yang terbuat dari tebu serta glukosa. Serta masih banyak lagi jenisnya yang bisa ditemui.
Ada lagi jenis yang terbuat dari bahan selulosa atau terbuat dari bahan seluloid. Atau juga poli 3 hidroksibutirat, dimana mampu terurai sepenuhnya, jadi jauh lebih aman karena, tidak menimbulkan mikro plastik. Di mana dalam kondisi tersebut mikro plastik juga berpotensi menjadi masalah baru dalam pencemaran lingkungan. Jenis Poli 3 Hidroksibutirat juga mampu terurai dengan suhu 130 derajat.
Poin penting dari Bioplastik ini adalah kesadaran akan lingkungan hidup sehingga seluruh masyarakat mampu beralih. Dari yang konvensional ke yang lebih bagus, walaupun semua itu sulit.
Terutama bagi masyarakat pedesaan yang rasanya sulit untuk menghilangkan. Karena, selisih harga yang cukup tinggi terjadi. Apalagi, bagi mereka sulit pula menerima berbagai hal baru. Oleh karena itu, dengan bioplastik secara perlahan diharapkan mampu mengurangi kondisi lingkungan dari pencemaran. Diharapkan juga untuk semua pebisnis yang jual plastik dan tentunya distributor plastik untuk memulai menjual bioplastik ini.