Souce Image : Slideplayer.info
Saat ini, para ilmuwan sedang mengembangkan cara baru agar limbah sampah plastik tidak menumpuk dan menggunung sehingga, semakin memperburuk keadaan. Cara yang dikembangkan adalah Biodegradasi.
Menurut pengertiannya proses ini merupakan tahapan di mana bahan organik akan diuraikan oleh enzim dari organisme hidup lain.Peranannya cukup penting sebagai cara mengelola limbah demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.
Dalam prosesnya Biodegradasi ini membalikkan Fotosintesis serta proses dari biosintesis yang menimbulkan Biomassa.
Proses ini juga akan mengembalikan rantai makanan ke tempat semula secara alami. Di mana, pepohonan akan menjalankan tugasnya untuk berkembang biak dengan bantuan sinar matahari dan menjalankan Fotosintesis.
Dibantu oleh matahari menyerap karbon dari atmosfer sebagai langkah mensintesis gula serta beberapa molekul organik. Dengan rantai makanan yang sudah terjadi, pohon adalah produsen utama.
Dimakan oleh hewan, pemakan tumbuhan atau herbivora kemudian, karnivora atau pemakan daging memakannya. Begitu seterusnya sehingga terciptalah keseimbangan alam.
Hanya saja, kehadiran manusia dengan sampah plastiknya membuat rantai ini bisa saja berubah dan rusak seketika. Plastik yang tidak dapat terurai termakan oleh hewan, sehingga tidak mendapatkan suplai yang dibutuhkan hingga akhirnya mati.
Selain itu, pencemaran terhadap lingkungan juga bisa terjadi pada hewan laut. Dengan upaya Biodegradasi, mampu membantu mengembalikan rantai makanan tersebut ke tempat semula dan menyelamatkan ekosistem laut yang juga rusak karena, permasalahan tersebut.
Biodegradasi Oleh Mikroorganisme
Source Image : wadahmaksmurkencana.co.id
Dalam prosesnya Biodegradasi ini dilakukan dengan bantuan Mikroorganisme dengan perubahan senyawa menjadi beberapa komponen kecil. Sehingga, mampu merusak kualitasnya hingga akhirnya hancur.
Salah satu penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan adalah alkil benzena sulfonat. Di mana para ilmuwan memasukkan molekul surfaktan detergen ke dalam sel selanjutnya akan diurai ke dalam lisosom sel..
Selanjutnya, Alkil Benzen sulfonat akan terurai menjadi beberapa potongan.karbon, natrium, sulfur, hingga cincin aromatis. Toksik yang ada disini akan menurun bahkan, kadarnya akan menghilang secara otomatis.
Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi proses ini yaitu Faktor abiotik meliputi beberapa aspek seperti, potensial listrik, kehadiran zat penghambat, induktor, adanya ion mineral terakhir adalah faktor genesis dari bakteri pengurai tersebut.
Hanya saja untuk melakukan proses ini harus disesuaikan terlebih dulu dengan kondisi lingkungan serta pertumbuhan dari mikroorganisme itu sendiri. Agar penguraian tersebut bisa jadi lancar.
Biodegradasi Sampah Plastik
Source Image : detiknews.com
Seperti diketahui limbah plastik ini ada dua yaitu Biodegradasi dan non Biodegradasi. Untuk yang non sendiri tidak mungkin akan terurai di alam. Saat Anda mencoba untuk menanamnya di tanah.
Mikroba yang bertugas menguraikannya tidak mampu memutus rantai atom C sehingga, menjadi polutan untuk tanah.Sementara, untuk Biodegradasi sendiri pembuatannya memang cukup rumit.
Hanya saja lebih aman serta tidak menimbulkan polusi. Teknik pembuatannya sedikit berbeda di mana struktur dari plastik sendiri adalah atom C. Cukup panjang memang karena, masing-masing mengikat atom hidrogen.
Atom jenis ini juga mengandung oksigen. Mempunyai serat polimer yang sangat kuat sehingga, saat diisi dengan air tidak akan mampu menembus pori-pori begitu pula dengan udara oleh karena itu, plastik non biodegradasi sulit untuk terurai.
Dalam proses yang berlangsung, plastik tersebut akan ditambahkan dengan beberapa bahan seperti Ecopure Additive. Fungsinya sangat penting bila sudah tidak digunakan bisa diurai oleh mikroba.
Sehingga, tidak akan mencemari lingkungan karena, materialnya sangat ramah untuk air dan udara. Dengan begini, mikroba dapat masuk melalui matrik plastik. Dan proses penguraiannya terjadi.
Karena, Anda sulit lepas dari plastik, usahakan untuk membawa atau menggunakan plastik jenis Biodegradasi seperti ini. Perlu diingat menjaga lingkungan adalah kewajiban semua orang di dunia, bukan hanya satu orang saja. Selain itu juga diharapkan toko plastik dan distributor plastik seluruh Indonesia bahkan dunia mulai menerapkan penjualan plastik-plastik ramah lingkungan.