Apa itu Biodegradable?

Pernah mendengar istilah plastik Biodegradable bukan? Istilah tersebut digunakan sebagai pembeda dari jenis konvensional. Di mana untuk pemakaiannya jauh lebih ramah lingkungan dan disarankan untuk digunakan sebagai upaya mencegah pencemaran lingkungan semakin meluas.

Menurut pengertiannya Biodegradable ini merupakan sebuah plastik yang dapat terurai oleh mikroba atau organisme lain di alam. Sehingga, kemungkinan mencemarkan lingkungan dan menjadi masalah yang serius seperti sekarang ini bisa dihindarkan.

Source Image: Printerest @ecoinventos

Biasanya limbahnya bukan hanya berupa plastik saja melainkan kotoran manusia, hewan, serta sisa makanan. Di mana semuanya itu bisa di olah kembali menjadi barang atau energi baru.

Dalam pembuatannya plastik jenis ini sengaja dirancang agar waktu terurainya jauh lebih cepat. Jika konvensional perlu 100 tahun, untuk jenis ini cukup 10 tahun. Sebenarnya masih lama juga, tetapi jauh lebih cepat dan kemungkinan terjadi pencemaran sedikit.

Seperti diketahui bahwa, konvensional menggunakan bahan dari fosil. Atau sama persis dengan bahan yang digunakan untuk membuat bahan bakar seperti premium atau pertamax. Jadi, bisa menimbulkan efek rumah kaca yang lebih serius daripada ini.

Dengan kenyataan tersebut ditambah lagi, cuaca Bumi semakin tidak menentu. Maka perlu adanya solusi terbaik dalam mengatasinya yaitu pembuatan plastik Biodegradable.

Material Penggunaan Plastik Ramah Lingkungan

Dalam pembuatannya bahan material untuk jenis ini adalah selulosa, protein,  tepung singkong, beras, serta jagung. Dalam prosesnya, akan terurai di alam menjadi CO2 dan biomassa.

Hal ini bisa terjadi karena bantuan dari mikroorganisme alam. Mereka mampu memakan semua bahan tersebut dan akhirnya, menghilang dari bumi. Hal inilah yang terus dikembangkan oleh ilmuwan. Terutama soal waktu yang konon masih terlalu lama. Bahkan, sistem bulanan saja dikatakan cukup lama untuk sebuah plastik terurai. Setidaknya dalam waktu beberapa minggu atau hari.

Source Image: Unsplash @naja_bertolt_jensen

Dengan begini, siklusnya akan terus baru dan baru. Kemungkinan manusia membuang sembarangan misalnya, di laut sangat kecil. Harus diakui saat masyarakat lebih memilih membuang plastik ini di lautan. Pencemaran akan terjadi secara luas, dampak terbesarnya ada pada manusia itu sendiri. Karena, saat ikan tersebut memakan plastik kemudian, ditangkap nelayan dan dijual.

Maka efek sampingnya bisa dirasakan oleh manusia, karena rantai makanan terakhir adalah mereka. Bagaimana, cukup menakutkan sekali bukan? Bila hal itu sampai terjadi? Kenyataan tersebut masih berlanjut sampai saat ini di mana Bali khususnya Pantai Kuta. Hampir setiap tahun selalu mendapatkan sampah kiriman sehingga, kondisinya sangat memprihatinkan.

Apakah Menjadi Solusi Bagi Lingkungan Hidup?

Sebenarnya, Biodegradable ini bukanlah solusi utama. Karena, masih punya kekurangan besar yaitu penguraiannya butuh waktu. Apalagi kalau masuk ke air hasilnya sama saja.

Tidak mampu terurai oleh organisme di dalamnya. Tetapi, setidaknya bisa digunakan untuk daur ulang. Misalnya saja, menjadi pupuk. Karena, diambil dari bahan alami secara otomatis terdapat kandungan alam pula. Mengubahnya menjadi pupuk merupakan solusi terbaik. Karena, dirasa cukup mudah dalam melakukannya. Hanya membutuhkan lahan tidak terlalu besar serta tambahan pupuk kandang.

Sayangnya, penggunaan plastik ini masih kurang perhatian dan pembelian oleh masyarakat. Hal ini terjadi karena, harga yang ditawarkan cukup tinggi. Bahkan, lebih dari plastik konvensional berkali lipat. Dari sisi industri sendiri pemanfaatan berbagai bahan baru juga masih belum seutuhnya. Karena, biaya produksi yang sangat besar membuat mereka harus berpikir dua kali. Maka dari itu diharapan lebih banyak orang yang jual plastik ramah lingkungan.

Sampai saat ini masyarakat belum terlalu paham mengenai makna menjaga lingkungan. Oleh karena itu dibutuhkan peran semua pihak baik swasta, pemerintah dan masyarakat agar selalu sadar terhadap lingkungan.Setidaknya, mengurangi pemakaian kantong plastik.