Plastik memang seperti pedang bermata dua, di satu sisi dapat memberikan manfaat yang sangat baik bagi aktivitas manusia karena begitu praktis untuk digunakan. Di sisi lainnya plastik memberikan ancaman serius dan nyata, terutama bagi lingkungan. Jumlah sampah plastik yang semakin hari semakin banyak menjadi salah satu buktinya.
Semakin menumpuknya sampah plastik ini dikarenakan semakin tingginya tingkat konsumsi manusia dan semakin mudahnya manusia mendapatkan produk yang mereka inginkan. Yang mana tidak dibarengi dengan pengelolaan sampah yang baik dan juga kesadaran untuk membuang serta mengelola sampah dengan baik secara mandiri.
Sebenarnya sudah ada banyak cara yang dapat kalian lakukan untuk mengurangi jumlah sampah – sampah plastik ini, misalnya saja daur ulang atau mengganti plastik dengan produk yang lebih ramah lingkungan. Hanya saja kembali lagi, tingkat kesadaran yang masih sangat rendah menjadi salah satu kendala yang menghalangi.
Mungkin salah satu kabar baiknya adalah penemuan hewan yang diyakini dapat hidup dengan memakan plastik. Yang mana hewan tersebut bernama Zophobas Morio, dengan julukannya si cacing super yang bisa memakan Polystyrene. Tentu berita ini menjadi berita baik karena dapat membantu untuk mengatasi masalah plastik ini.
Penasaran dengan si cacing super ini? Kalau begitu mari ikuti dan simak ulasan kami di bawah ini hingga tuntas.
Mengenal Lebih Baik Zophobas Morio

Jadi apa sih sebenarnya Zophobas Morio? Cacing super ini ditemukan oleh peneliti asal Australia. Yang mana menurut salah satu penyusun kajian jika Zophobas Morio layaknya pabrik daur ulang mini dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan daur ulang. Tentu saja itu menjadi angin segar bagi manusia karena masalah sampah plastik yang semakin hari semakin parah saja.
Zophobas Morio ini merupakan larva kumbang yang dapat mencerna plastik seperti Polystyrene dan juga Styrene. Kedua bahan ini biasanya digunakan untuk membuat wadah makanan dan juga produk seperti suku cadang mobil. Cacing super ini akan mencabik – cabik plastik yang mereka makan dan mencerna plastik tersebut menggunakan enzim yang ada di usus mereka.
Tim peneliti dari Universitas Queensland ini melakukan penelitian dengan membuat tiga kelompok cacing super selama tiga pekan. Yang mana kelompok Zophobas Morio yang diberi makan Polystyrene menjadi kelompok yang paling gemuk. Hanya saja sayangnya, penelitian ini tidak direalisasikan dengan peternakan cacing secara besar – besaran.
Padahal dengan kemampuannya, Zophobas Morio mungkin dapat menjadi solusi masalah sampah plastik kita selama ini.
Jamur Pemakan Plastik

Sebenarnya jauh sebelum ditemukannya Zophobas Morio, ada temuan jamur yang juga bisa memakan plastik. Sang penemu bernama Samantha Jenkins yang secara tidak sengaja menemukan jamur tersebut pada sebuah proyek penelitian di perusahaan tempatnya bekerja. Dia menemukan ada jamur yang sedang berusaha untuk membebaskan diri dari sebuah wadah plastik.
Setelah temuan tersebut, Samantha Jenkins mulai mengembangkan galur jamur yang dianggap bisa lebih efisien sebagai pengurai. Jamur yang ditemukan oleh Samantha Jenkins ini sendiri memakan plastik spons yang membungkusnya. Jamur ini kemudian menghancurkannya dan mengasimilasinya seperti makanan pada umumnya.
Solusi Lainnya
Dengan keberadaan dari Zophobas Morio dan juga jamur pemakan plastik ini tentu saja memberikan harapan untuk mengatasi masalah sampah plastik yang sangat merisaukan ini. Akan tetapi tentunya kita tidak hanya bisa mengandalkan kedua makhluk hidup tersebut, kita sebagai manusia juga harus berusaha untuk melakukan sesuatu. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan sebenarnya, mulai dari gaya hidup daur ulang atau juga Zero Waste.
Solusi lainnya dan cukup mudah adalah dengan membuang sampah pada tempatnya dan sesuai dengan jenisnya. Dengan begitu kalian akan membuat pekerjaan pabrik daur ulang lebih mudah dan lebih cepat karena proses paling lama ada di pemilahan sampah. Mengganti kantong plastik sekali pakai dengan produk yang lebih ramah lingkungan juga bisa menjadi solusi.
Ada banyak produk yang bisa menggantikan fungsi kantong plastik konvensional akan tetapi jauh lebih ramah lingkungan, misalnya saja Bioplastik. Yang mana memang dikenal dengan kantong plastik yang lebih ramah lingkungan.